APLIKASI MODEL VAR DAN VECM ( resume W 12 )

APLIKASI MODEL VAR DAN VECM

Dalam pemodelan ekonometrika dengan menggunakan berbagai variabel time series, salah satu aspek yang diperhatikan adalah keberadaan dinamika. Diantara berbagai variabel sangat mungkin terdapat hubungan yang dinamis (satu variabel data yang saling mempengaruhi). Yakni dimana nilai suatu variabel tidak hanya dipengaruhi oleh variabel lain pada periode yang sama, tetapi juga oleh variabel yang sama pada titik waktu yang berbeda.
Dalam analisis regresi variabel yang dipengaruhi oleh variabel yang sama biasanya akan mengalami masalah mispesifikasi yang berimplikasi pada parameter yang bias ataupun autokorelasi dan heteroskedastisitas yang menyebabkan sulitnya melakukan inferensi. Ada dua teknik dalam mengatasi keberadaan dinamika, yakni Auto-Regressive Distributed Lag (ADL) dan Vector Auto Regression (VAR).

Pengertian VAR
Vector Autoregression atau VAR merupakan salah satu metode time series yang sering digunakan dalam penelitian ekonomi.
Beberapa keuntungan menggunakan metode VAR
  1. Lebih sederhana karena tidak perlu memisahkan variabel bebas dan terikat.
  2. Estimasi sederhana karena menggunakan metode OLS (Ordinary Least Squares) biasa.
  3. Hasil estimasinya lebih baik dibandingkan metode lain yang lebih rumit.
Hubungan di antara variabel ekonomi sangat kompleks dan teori ekonomi yang ada baru mampu mengungkapkan sebagian dari pola hubungan tersebut. Model VAR hadir dengan pendekatan yang tidak membedakan antara variabel endogen (terikat) serta eksogen (bebas), seluruh variabel dianggap sebagai endogen dan estimasi dapat dilakukan secara serentak.

Representasi dan Estimasi

Suatu VAR sederhana terdiri dari 2 variabel dan 1 lag yang diformulasikan sebagai berikut
У1t = β10 + β11у1t-1 + α11у2t-1+µ1t
У2t = β20 + β21у2t-1 + α21у1t-1+µ2t

Keberadaan lag sangat penting bagi persamaan VAR. lag yang terlalu sedikit akan berpotensi menimbulkan masalah bias spesifikasi sedangkan jika terlalu banyak akan menghabiskan degree of freedom yang membuat estimasi menjadi tidak efisien.

Kelebihan VAR
  1. VAR tidak memerukan spesifikasi model, dalam artian mengidentifikasi variabel endogen-eksogen dan membuat persamaan yang menghubungkannya. Semua variabel dalam VAR adalah endogen.
  2. Kemampuan prediksi VAR cukup baik, dan dibuktikan dengan beberapa kajian empiris yang dilakukan Sims 1980 dan Mcness 1986.

Kekurangan VAR
  1. VAR bersifat ateoritis (tidak memiliki landasan teori), karena seluruh variabel endogen.
  2. Koefisien sulit diinterpretasikan, karena kegunaan VAR untuk prediksi dan menguji stabilitas hubungan sebab akibat (impulse-response), sehingga biasanya koefisien masing – masing variabel jarang dibaca.
  3. Estimasi tidak efisien jika jumlah sampel yang digunakan sedikit (minimal sampel 30 data).

Alasan Umum Memilih Motode VAR
  1. Data yang digunakan merupakan data time series yang menggambarkan fluktuasi ekonomi.
  2. Dampak kebijakan moneter terhadap perkembangan di sektor riil melalui suatu mekanisme yang pada umumnya tidak berdampak seketika, biasanya membutuhkan tenggang waktu tertentu (lag).
  3. Metode sederhana, tidak perlu membedakan mana variabel endogen dan variabel eksogen.
  4. VAR merupakan alat analisis yang berguna dalam memahami hubungan timbal balik antara variabel – variabel ekonomi (data yang saling mempengaruhi), dsb.

Kapan digunakan?
  1. Ketika data yang digunakan adalah deret waktu atau time series.
  2. Ketika peneliti tidak mengetahui mana variabel yang memengaruhi (bebas) dan dipengaruhi (terikat).
  3. Ketika data cukup besar (lebih dari 50 observasi).
  4. Ketika asumsi-asumsinya terpenuhi.

Latihan Olah Data VAR
Dalam latihan kali ini kita akan menjelaskan hubungan antara tingkat suku bunga dan inflasi terhadap volatilitas nilai tukar.
  • Input data seperti biasa menggunakan import/copy data ke excel ke workfile program eviews.
  • Sebelum melakukan olah data yang perlu dilakukan adalah menguji kestasioneritasan (pergerakannya bisa dibaca) data (unit root).
  • Cara menguji adalah dengan cara View - unit root test – pertama kali dilakukan uji unit root pada data level.

Uji Unit Root Pada Data Level
  • Klik 2 kali pada variabel yang ingin diuji
  • Klik View – Unit Root Test
  • Di kotak Include in test qualification klik none

Uji stasioner variabel inflasi di tingkat level adalah sebagai berikut: 


Uji stasioner variabel kurs di tingkat level adalah sebagai berikut:


  


Karena data tidak stasioner pada tingkat level, maka kita akan mencoba pada tingkat 1st difference.

       



Uji stasioner variabel suku bunga di tingkat level adalah sebagai berikut:

   

Karena data tidak stasioner pada tingkat level, maka kita akan mencoba pada tingkat 1st difference.


Untuk membuat model VAR, harus dengan syarat bahwa seluruh variabel harus stasioner pada data level (ketika menggunakan VAR in level), atau salah satu variabel stasioner pada level dan lainnya pada difference (ketika menggunakan VAR in difference). Jika seluruh data stasioner pada tingkat difference yang sama seluruh variabel tidak boleh berkointegrasi. dan Jika tidak di tingkat yang sama maka data tidak bisa menggunakan VAR. Jika data terindikasi mengalami kointegrasi maka diwajibkan menggunakan VECM (Vector Error Correction Model).

Langkah-langkah Estimasi Model
Caranya:
  • Blok ketiga variabel - klik kanan – open as VAR
  • Di VAR type pilih Unrestricted VAR
  • Panjang lag biarkan saja default sesuai sistem


 Vector Autoregression Estimates

 Date: 12/25/17   Time: 18:29

 Sample (adjusted): 1994Q3 2003Q4

 Included observations: 38 after adjustments
 Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]









KURS
RATE
INFLASI








KURS(-1)
 0.603796
 0.000220
 0.000304

 (0.35208)
 (0.00014)
 (0.00059)

[ 1.71495]
[ 1.59881]
[ 0.51410]




KURS(-2)
 0.232734
-0.000172
-0.000217

 (0.32681)
 (0.00013)
 (0.00055)

[ 0.71213]
[-1.34675]
[-0.39589]




RATE(-1)
-676.7857
 1.329556
-0.221512

 (504.501)
 (0.19673)
 (0.84797)

[-1.34150]
[ 6.75842]
[-0.26122]




RATE(-2)
 734.9638
-0.485607
-0.188619

 (528.348)
 (0.20602)
 (0.88806)

[ 1.39106]
[-2.35703]
[-0.21239]




INFLASI(-1)
 266.4913
-0.058129
 0.028513

 (232.746)
 (0.09076)
 (0.39120)

[ 1.14499]
[-0.64049]
[ 0.07289]




INFLASI(-2)
-9.944145
 0.085450
-0.023839

 (118.758)
 (0.04631)
 (0.19961)

[-0.08373]
[ 1.84522]
[-0.11943]




C
-258.0470
 2.212122
 8.604718

 (2845.02)
 (1.10939)
 (4.78196)

[-0.09070]
[ 1.99400]
[ 1.79941]








 R-squared
 0.809447
 0.921431
 0.122131
 Adj. R-squared
 0.772566
 0.906224
-0.047780
 Sum sq. resids
 86690017
 13.18161
 244.9129
 S.E. equation
 1672.260
 0.652084
 2.810768
 F-statistic
 21.94742
 60.59315
 0.718794
 Log likelihood
-332.0847
-33.80315
-89.32268
 Akaike AIC
 17.84656
 2.147534
 5.069615
 Schwarz SC
 18.14822
 2.449195
 5.371275
 Mean dependent
 6723.000
 16.74211
 2.378532
 S.D. dependent
 3506.517
 2.129406
 2.745933








 Determinant resid covariance (dof adj.)
 1771856.

 Determinant resid covariance
 961972.4

 Log likelihood
-423.5171

 Akaike information criterion
 23.39564

 Schwarz criterion
 24.30062










Setelah itu yang dilakukan adalah melakukan identifikasi panjang length ,dengan mengisi lag maksimum hingga 8. Caranya klik View – Lag Structure – Lag Length Criteria.


Dari hasil yang diperoleh maka lag optimum dalam model ini adalah 6 ditunjukkan dengan banyaknya tanda bintang pada lag 6. Oleh sebab itu maka dilakukan lagi estimasi data dengan menggunakan lag 6.

Output ada di File Word
Pada tiap – tiap variabel ada tiga nilai, yaitu koefisien variabel, standar error dalam kurung biasa ( ) dan nilai statistik t parsial dalam kurung siku [ ]. Dalam hal ini akan embandingkan nilai t-statistic parsial yang ada pada kurung siku dengan nilai pada tabel (alpha/2, n-1) = 2.02269.

Hipotesis yang digunakan:
  • H0 = variabel dependen tidak secara signifikan dipengaruhi oleh variabel independen
  • H1 = variabel dependen secara signifikan dipengaruhi oleh variabel independen
  • Wilayah tolak H0 : nilai stat > 2.02269 atau < - 2.02269


 Vector Autoregression Estimates

 Date: 12/16/17   Time: 14:36

 Sample (adjusted): 1995Q3 2003Q4

 Included observations: 34 after adjustments
 Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]









KURS
RATE
INF








KURS(-1)
-0.446583
-3.27E-05
-0.001238

 (0.52084)
 (0.00016)
 (0.00100)

[-0.85742]
[-0.20806]
[-1.23776]




KURS(-2)
-0.341673
-0.000256
-0.001170

 (0.55193)
 (0.00017)
 (0.00106)

[-0.61905]
[-1.53919]
[-1.10387]




KURS(-3)
 1.349310
 0.000482
 0.002418

 (0.55488)
 (0.00017)
 (0.00107)

[ 2.43173]
[ 2.88239]
[ 2.26888]




KURS(-4)
-0.150826
-0.000260
-0.000247

 (0.56695)
 (0.00017)
 (0.00109)

[-0.26603]
[-1.52048]
[-0.22670]




KURS(-5)
 0.131355
 0.000200
 0.000276

 (0.46133)
 (0.00014)
 (0.00089)

[ 0.28473]
[ 1.43887]
[ 0.31114]




KURS(-6)
 0.036836
-0.000154
-0.000294

 (0.36820)
 (0.00011)
 (0.00071)

[ 0.10004]
[-1.38293]
[-0.41627]




RATE(-1)
 644.8363
 1.145464
 0.735825

 (893.433)
 (0.26940)
 (1.71568)

[ 0.72175]
[ 4.25194]
[ 0.42888]




RATE(-2)
 1423.086
-0.348007
 1.915478

 (1112.69)
 (0.33551)
 (2.13672)

[ 1.27896]
[-1.03725]
[ 0.89646]




RATE(-3)
 1519.708
 0.214853
 2.889314

 (1000.01)
 (0.30153)
 (1.92033)

[ 1.51970]
[ 0.71253]
[ 1.50459]




RATE(-4)
-1745.993
-0.023856
-2.804880

 (881.337)
 (0.26575)
 (1.69245)

[-1.98107]
[-0.08977]
[-1.65729]




RATE(-5)
-1503.737
-0.078770
-1.914581

 (907.133)
 (0.27353)
 (1.74199)

[-1.65768]
[-0.28798]
[-1.09908]




RATE(-6)
 997.6937
-0.000544
 0.593697

 (601.033)
 (0.18123)
 (1.15418)

[ 1.65996]
[-0.00300]
[ 0.51439]




INF(-1)
 636.9474
 0.101214
 0.585747

 (304.657)
 (0.09186)
 (0.58504)

[ 2.09071]
[ 1.10178]
[ 1.00121]




INF(-2)
 547.6155
 0.217400
 0.893341

 (344.267)
 (0.10381)
 (0.66110)

[ 1.59067]
[ 2.09427]
[ 1.35129]




INF(-3)
-535.6011
-0.003577
-0.786144

 (359.661)
 (0.10845)
 (0.69067)

[-1.48918]
[-0.03298]
[-1.13824]




INF(-4)
-912.5533
 0.034043
-1.269335

 (335.514)
 (0.10117)
 (0.64429)

[-2.71987]
[ 0.33650]
[-1.97012]




INF(-5)
-859.5067
-0.198654
-1.839285

 (368.327)
 (0.11106)
 (0.70731)

[-2.33354]
[-1.78868]
[-2.60041]




INF(-6)
-642.0598
 0.067469
-1.132600

 (267.596)
 (0.08069)
 (0.51387)

[-2.39936]
[ 0.83616]
[-2.20406]




C
-14824.71
 1.161614
-11.15103

 (5599.14)
 (1.68832)
 (10.7521)

[-2.64767]
[ 0.68803]
[-1.03710]








 R-squared
 0.912780
 0.979080
 0.579081
 Adj. R-squared
 0.808117
 0.953976
 0.073979
 Sum sq. resids
 31743094
 2.886113
 117.0567
 S.E. equation
 1454.719
 0.438643
 2.793525
 F-statistic
 8.721091
 39.00134
 1.146463
 Log likelihood
-281.9399
-6.314264
-69.26098
 Akaike AIC
 17.70235
 1.489074
 5.191822
 Schwarz SC
 18.55532
 2.342041
 6.044788
 Mean dependent
 7253.765
 17.04529
 2.363079
 S.D. dependent
 3320.936
 2.044659
 2.902967








 Determinant resid covariance (dof adj.)
 279268.4

 Determinant resid covariance
 23980.54

 Log likelihood
-316.1767

 Akaike information criterion
 21.95157

 Schwarz criterion
 24.51047









  • Dari output yang terlihat maka variabel dependen KURS dipengaruhi oleh kurs -3 dan inflasi-1
  • Sedangkan variabel dependen inflasi dipengaruhi oleh kurs -3, inflasi -5, inflasi -6,
  • Variabel dependen rate dipengaruhi oleh kurs -3, inflasi -2 dan rate -1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ekonometrika 6 : Variabel Dummy

UJI ASUMSI KLASIK (PART 2)